Apa Itu DDoS Attack?
DDoS (Distributed Denial of Service) adalah jenis serangan siber yang bertujuan membanjiri server atau jaringan dengan lalu lintas internet berlebihan hingga layanan menjadi lambat atau bahkan tidak dapat diakses. Serangan ini sering kali menyasar website bisnis, aplikasi, dan server game dengan tujuan mengganggu operasional atau merusak reputasi.
Table of Contents
Bagaimana Cloudflare Mengatasi Serangan DDoS?
Cloudflare adalah salah satu penyedia layanan keamanan dan performa web yang memiliki berbagai fitur untuk melindungi situs dari serangan DDoS. Dengan infrastruktur globalnya, Cloudflare mampu menyaring lalu lintas berbahaya sebelum mencapai server utama, memastikan website tetap online dan berjalan optimal. Baca cara Mengatasi Serangan DDoS ini untuk selengkapnya!
8 Cara Mengatasi Serangan DDoS dengan Cloudflare
1. Jaringan Global CDN (Content Delivery Network)
Cloudflare memiliki jaringan CDN global yang menyimpan salinan situs web di berbagai lokasi di seluruh dunia. Dengan ini, lalu lintas pengguna dialihkan ke server terdekat, mengurangi beban pada server utama dan mencegah serangan DDoS membanjiri satu titik.

Cara mengaktifkan CDN di Cloudflare:
- Masuk ke akun Cloudflare Anda.
- Tambahkan domain lalu ubah name server (jika belum).
- Pastikan status proxy untuk DNS records diaktifkan (ikon awan berwarna oranye).
- CDN akan otomatis bekerja dengan mengarahkan lalu lintas ke server terdekat.
2. Cloudflare DDoS Protection: Deteksi dan Mitigasi Otomatis
Cloudflare menggunakan algoritma canggih untuk mendeteksi pola serangan DDoS dalam hitungan detik. Sistem ini secara otomatis memblokir lalu lintas mencurigakan sebelum mencapai server target, menjaga website tetap stabil meskipun terjadi serangan besar.

Cara mengaktifkan DDoS Protection:
- Buka dashboard Cloudflare dan pilih domain Anda.
- Masuk ke tab Security > DDoS Protection.
- Pastikan fitur perlindungan otomatis dalam keadaan aktif.
3. Mode “I’m Under Attack”
Fitur ini sangat berguna saat website sedang mengalami serangan DDoS berat. Ketika mode ini diaktifkan, Cloudflare akan menampilkan halaman interstisial yang memeriksa setiap pengunjung sebelum mengizinkan akses, memastikan hanya lalu lintas manusia yang masuk.
Cara mengaktifkan Mode “I’m Under Attack”:
- Masuk ke dashboard Cloudflare.
- Pilih domain Anda, lalu masuk ke tab Security.
- Pilih Under Attack Mode dan aktifkan fitur ini.
4. Rate Limiting
Rate Limiting memungkinkan pemilik website membatasi jumlah permintaan dari satu alamat IP dalam periode tertentu. Ini sangat efektif untuk mencegah bot atau penyerang mengirimkan permintaan berulang kali dalam upaya membebani server.
Cara mengaktifkan Rate Limiting:
- Buka dashboard Cloudflare dan pilih domain Anda.
- Masuk ke Security > WAF > Rate Limiting.
- Buat aturan baru, tentukan jumlah permintaan maksimum per detik atau menit, lalu aktifkan aturan tersebut.
5. Web Application Firewall (WAF)
WAF dari Cloudflare memfilter dan memblokir lalu lintas mencurigakan sebelum mencapai server. Dengan aturan yang dapat dikustomisasi, WAF bisa digunakan untuk melindungi dari berbagai jenis serangan selain DDoS, seperti SQL Injection dan Cross-Site Scripting (XSS).
Cara mengaktifkan WAF:
- Masuk ke dashboard Cloudflare.
- Pilih Security > WAF.
- Tambahkan aturan perlindungan sesuai kebutuhan, misalnya dengan menggunakan aturan bawaan Cloudflare atau membuat aturan kustom.
6. Analytics dan Laporan Serangan
Cloudflare menyediakan analitik real-time yang membantu pemilik situs memahami pola lalu lintas dan potensi ancaman. Dengan laporan serangan yang detail, pemilik website dapat mengambil tindakan pencegahan yang lebih efektif.

Cara mengakses Analytics dan Laporan Serangan:
- Masuk ke dashboard Cloudflare.
- Pilih Analytics dan lihat laporan lalu lintas serta aktivitas mencurigakan.
- Gunakan data ini untuk menyesuaikan konfigurasi keamanan.
7. Zero Trust Security Model
Zero Trust memastikan bahwa setiap akses ke sistem diperiksa dengan ketat, tanpa mengandalkan asumsi kepercayaan pada jaringan internal. Ini membantu mencegah akses tidak sah yang dapat dimanfaatkan oleh penyerang untuk melancarkan serangan DDoS dari dalam sistem.
Cara mengaktifkan Zero Trust di Cloudflare:
- Masuk ke Cloudflare Zero Trust dashboard.
- Buat kebijakan keamanan dan autentikasi pengguna berdasarkan kebutuhan.
- Terapkan akses berbasis peran dan autentikasi multifaktor (MFA).
8. Argo Tunnel
Argo Tunnel memungkinkan koneksi langsung dari server ke Cloudflare tanpa perlu mengekspos IP asli server ke publik. Ini mencegah penyerang mengetahui alamat IP asli situs, sehingga mereka tidak bisa langsung menargetkan server dengan serangan DDoS.
Cara mengaktifkan Argo Tunnel:
- Masuk ke dashboard Cloudflare.
- Pilih Traffic > Argo > Enable Argo.
- Install dan konfigurasi Cloudflare Tunnel pada server Anda dengan menggunakan
cloudflared
.
Kesimpulan Mengatasi Serangan DDoS

Cloudflare menyediakan solusi yang lengkap dan komprehensif untuk melindungi website dari serangan DDoS. Dengan fitur seperti CDN global, proteksi otomatis, WAF, dan Argo Tunnel, Cloudflare tidak hanya menjaga website tetap online tetapi juga meningkatkan keamanannya secara menyeluruh. Dengan memanfaatkan fitur-fitur ini, Anda dapat memastikan kelangsungan operasional situs web tanpa gangguan dari serangan DDoS.
Semoga artikel ini dapat membantu menjelaskan lebih lengkap.
Ingin artikel seperti Mengatasi Serangan DDoS lainnya? Dapatkan informasi menarik lain terkait Mengatasi Serangan DDoS dengan membaca lebih banyak dan jika ada hal yang masih membingungkan bagi kamu, jangan ragu konsultasi (free) dengan tim kami untuk mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai Mengatasi Serangan DDoS.
Akhirnya, bagikan artikel Mengatasi Serangan DDoS ini ke teman, komunitas, atau grup keluarga jika bermanfaat. Terimakasih 🙂